Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada MuridAssignment MODUL 3.3

  Oleh:

HERU PURWANTO, S.Pd. 

CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN TEGAL

        Diawalli dengan pemetaan aset-aset yang ada di sekolah saya. Dari 7 Aset yang ada saya menemukan ada aset sarana dan prasarana yang tidak dimaksimalkan dengan baik karena tidak adanya ruangan. Saya menemukan banyak tumpukan buku yang ada di gudang sekolah yang tidak terpakai yang dulunya semua buku tersebut adalah sumbangan dari Mahasiswa Universitas Indonesia. Saya mengajak siswa untuk memilih buku-buku yang di sukai dan yang masih layak pakai untuk nantinya akan di buat program literasi sekolah. Saya meminta pendapat dari murid dimana kita bisa membuat pojok baca dan taman baca di sekolah. Siswa mendesain sendiri pojok baca yang diinginkan dan di rawat sendiri setelah pojok baca terwujud. Setelah saya membuat observasi kepada siswa sebenarnya ingin sekali memiliki perpustakaan untuk ruang membaca. Namun karena keterbatasan ruangan kami menggali aset yang di miliki sekolah yaitu buku untuk di jadikan PROGRAM LITERASI SEKOLAH.

        Dari latar belakang itulah saya Menyusun Program intrakurikuler ini agar dapat tercipta capaian yang diharapkan adalah terciptanya budaya literasi di SDN Traju 03. Langkah-langkah yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan kepala sekolah untuk mewujudkan rencana program Pojok Baca. Memetakan aset-aset yang dimiliki sekolah untuk dapat dimaksimalkan. Membuat survei minat baca anak untuk orang tua. Berkolaborasi dengan Wali kelas memberikan 'pertanyaan' (yg telah diindentifikasi sebelumnya) kepada murid di kelasnya. Mengumpulkan buku yang sudah ada namun jarang terpakai karena berada di Gudang sekolah. Memilih ruangan yang aman dan nyaman untuk di buat Taman Baca. Mengalokasikan sedikit tempat di setiap kelas untuk membuat Pojok Baca. Merencanakan kapan di buat Pojok baca, dan taman baca. Membuat Pojok Baca dan Taman Baca. Membuat Pojok baca di setiap kelas. Membuat Taman Baca di setiap kelas.


        Setiap guru diharapkan mampu memanfaatkan sedikit tempat kosong yang ada di kelasnya untuk dijadikan Pojok Baca untuk siswa dan mencari tempat kosong untuk tempat Taman Baca di Sekolah. Kita berkolaborasi untuk mewujudkan program literasi ini. Setelah berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan Rekan Guru, kami Bersama-sasma dengan murid mulai membuat pojok baca. 
 

        Kami bergotong-royong untuk menyediakan sedikit tempat khusus untuk dijadikan pusat literasi murid. Karena di sekolah kami tidak memiliki ruangan perpustakaan dan tempat dan halaman terbatas. Walaupun demikian saya sebagai Calon Guru Penggerak tidak tinggal diam. Saya berusaha memenuhi kebutuhan dasar murid yaitu membaca dan menulis. Setelah tersedianya sudut baca di dalam kelas kami juga menyediakan taman baca di luar kelas agar kelas yang belum memiliki sudut baca karena keterbatasan tempat dapat terpenuhi kebuthannya. Saya dan Rekan guru dibantu dengan murid menyediakan Taman baca diluar kelas untuk dapat dipergunakan sebagai tempat membaca murid-murid SDN Traju 03. 

        Hasil dari program yang saya buat adalah teciptanya ruang baca untuk murid-murid SDN Traju 03. Mereka bisa dengan sesuka hati meminjam buku dan membacanya baik di pojok baca maupun di taman baca sekolah. Setelah terciptanya ruang dan pojok bac aini saya membuat program lanjutan yaitu membaca 10 menit sebelum pelajaran dimulai. Di masing-masing kelas dengan wali kelasnya murid-murid dibiasakan membaca dulu sebelum pelajaran dimulai. Setelah membaca mereka menceritakan Kembali di depan kelas secara singkat apa yang ia baca dan murid yang lainnya mendengarkan.


        Saya juga mensosialisasikan program ini kepada wali murid seluruh kelas. Apabila wali murid memiliki buku dapat disumbangkan untuk melengkapi koleksi buku-buku yang ada di pojok baca ini. Wali murid mendukung penuh dengan adanya program pojok baca ini anak-anak mereka mendapat pelayanan maksimal tentang literasi di sekolah. Kami pihak sekolah selalu koordinasi dengan komite dan wali murid tentang program-program yang ada di sekolah jadi kami mendapat dukungan penuh dan difasilitasi sumbangan buku-buku dari wali murid maupun warga sekitar. Dengan adanya dukungan penuh ini diharapkan mampu meningkatkan minat baca di SDN Traju 03 ini karena sekolah kami memang keterbatasan ruang perpustakaan.


        Perasaan saya setelah melaksanakan aksi nyata ini adalah senang, baghagia, terharu dan bangga campur jadi satu. Karena mungkin perubahan kecil ini dapat memberi dampak yang luar biasa kepada murid-murid kami. Saya merasa terharu sekali Ketika jam istirahat pelajaran anak-anak tidak di suruh dan diperintah ada Sebagian yang mau meluangkan waktunya mengambil buku di pojok baca dan membacanya. Itu adalah pemandangan yang luar biasa bagi saya karena sebelumnya anak-anak hanya bermain dan membeli jajanan namun ada pemandangan yang berbeda setelah saya mengaplikasikan program literasi ini. Saya juga merasa tertantang karena dengan minimnya fasilitas yang dimilki sekolah tidak mematahkan semangat saya untuk dapat memberikan perubahan sekecil apapun untuk dapat berguna bagi Pendidikan khususnya di Sekolah saya ini. Perasaan saya benar-benar tidak dapat di wujudkan dengan kata-kata sepenuhnya karena dalam pelaksanaannya diluar dari ekspektasi saya.

        Dari pelaksanaan aksi nyata modul 3.3 inilah saya mendapat pembelajaran yang sangat berharga sekali. Saya mendapat pelajaran dari keberhasilan maupun kendala dari aksi nyata yang saya lakukan ini. Dimulai dari pemetaan aset yang dimiliki sekolah yang sudah saya petakan menjadi 7 aset utama. Dari 7 aset uatama itulah saya memilih program ini. Saya mendapat pembelajaran yang berharga dari pemetaan aset ini. Saya mengetahui adanya buku-buku dari sumbangan Mahasiswa Universitas Indonesia yang menupuk di Gudang. Dimulai dari sinilah ide program yang berdampak pada murid saya susun dan laksanakan untuk membuat perubahan kecil di Sekolah saya. Masih banyak pelajaran yang saya dapatkan misalnya saya dapat mengajak wali murid untuk dapat berkontribusi aktif untuk kemajuan sekolah. Yang dulunya wali siswa hanya dapat berkontribusi saat di rumah saja. Namun setelah adanya program ini wali murid dapat menyumbangkan buku-buku yang dimiliki untuk melengkapi pojok baca di Sekolah.

        Tentunya Program Sekolah tidak ada yang sempurna, semua program butuh evaluasi dan tindak lanjut untuk melengkapi dan menyempurnakannnya. Rencana saya agar program ini dapat berjalan secara berkelanjutan bahkan Ketika saya sudah tidak di sekolah ini program ini dapat dilanjutkan dan berjalan terus menerus. Saya membuat BUKU KONTROL LITERASI untuk mengevaluasi program ini berjalan dan Menyusun Rencana Tindak Lanjut dari data yang di dapatkan. Semoga dengan adanya Evaluasi dan Tindak lanjut ini program yang sudah saya buat dapat berkelanjutan. Dari program intrakurikuler ini semoga kedepan dapat menjadi program ekstrakurikuler di sekolah sehingga memiliki banyak waktu dan kesempatan bagi murid untuk berekspresi dan menuangkan ide-idenya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak atas terlaksanakanya program ini dan tidak lupa saya ucapkan Syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kelancaran terlaksananya program ini. Harapan saya kedepan program semacam ini tidak hanya saya yang melakukan tetapi semua warga sekolah dapat memberikan ide-ide program sekolah yang berdampak pada murid demi kemajuan Pendidikan di SDN Traju 03.
 





Posting Komentar untuk "Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada MuridAssignment MODUL 3.3"